Memang tak salah jika kali ini Student Recital dari Kania Music School bertajuk “Happy”, karena semua Murid, Orangtua, Penonton, dan Guru-guru KMS semuanya merasa “happy” setelah konser dari murid-murid KMS yang diadakan pada tanggal 14 November 2015 di Royal Hotel Bogor ini berjalan lancar dan sukses, meski tentunya “tak ada gading yang tak retak”. Student Recital tahun 2015 ini melibatkan 90 Murid dan 16 Guru, untuk memainkan 17 repertoar mulai dari era musik Klasik, Jazz hingga Pop, yang diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam. Rasa lelah dan kerja keras dari Murid dan Guru pun terbayarkan, karena semuanya sudah berusaha menampilkan performa terbaiknya. Bahkan sebagian besar Murid dan Orangtua pun seusai konser segera menanyakan, kapan lagi acara konser dapat segera diadakan kembali. Well, tentunya silakan menunggu tahun depan di konser berikutnya. Tentu ada yang bertanya, apa yang membuat Student Recital dari Kania Music School (KMS) berbeda?
1) Passion. Setiap Recital dari KMS disiapkan dan dikerjakan dengan “passion”. Guru-guru KMS sudah membentuk panitia sejak beberapa bulan sebelum acara. Guru dan staf KMS, tanpa terkecuali, semuanya terlibat aktif, baik sebagai panitia, music arranger, dan juga pelatih. Beruntung sebagian dari Guru KMS memiliki talenta untuk membuat aransemen musik, sehingga setiap repertoar yang dimainkan, benar-benar dipersiapkan dan disesuaikan dengan karakter dan talenta dari setiap murid. Selain itu, kami berusaha untuk menyiapkan tempat konser yang layak dan semestinya bagi murid-murid KMS, yaitu tentunya bukan di shopping mall atau di pusat perbelanjaan. Memang harus diakui bahwa sulit untuk mempersiapkan dalam suatu gedung konser yang sesungguhnya, karena kendala biaya dan memang di Bogor pun belum tersedia gedung konser dengan akustik yang sempurna.
2) Process. Kami lebih menghargai proses belajar dan ketekunan berlatih daripada mengejar hasil yang instan semata. Melalui belajar musik di KMS, kami juga berusaha mendidik karakter dari Murid-murid untuk menghargai beberapa nilai-nilai dari proses belajar, yaitu ketekunan, disiplin, dan kesabaran. Student Recital merupakan bagian yang penting dari proses belajar mengajar di KMS, karena mereka diberikan kesempatan untuk tampil di depan audiens. Kami berusaha menanamkan nilai-nilai kepada murid-murid tentang bersosialisasi dalam bermain musik. Tidak hanya itu, kami juga memberikan edukasi kepada para murid dan penonton tentang tata krama dalam suatu konser.
3) Togetherness. Kami lebih mengkedepankan kebersamaan dan team work. Sejak Student Recital “Play Together” tahun 2014 lalu, kami mengutamakan penampilan musik dalam bentuk ensemble atau grup, daripada individual. Mungkin tidak banyak guru yang bersedia melatih murid-muridnya untuk bermain dalam grup/ensemble, karena memang dibutuhkan kerja keras dan waktu yang lebih banyak daripada mempersiapkan performa solo. Oleh karena itu, di KMS kami lebih menekankan agar setiap Guru tidak saja hanya sekedar menjadi pengajar, namun lebih daripada itu, menjadi mentor bagi murid-muridnya. Pengalaman bermain musik secara bersama-sama, baik dengan Guru maupun dengan sesama Murid, merupakan kesempatan yang positif dan berharga bagi setiap Murid. Musicianship dibangun bukan karena ketrampilan teknik individual saja, namun juga oleh ketrampilan untuk berinteraksi sosial dengan musisi lainnya.